Selasa, 10 Desember 2013

Asmara Asrama Episode Asti Sartika

yapp, ini novel pertama saya, yang berjudul Asmara Asrama, Episode 1 : Asti Sartika
Check It Out.....












1.
Asti Sartika
Jakarta, July 2009. . .
            “Juan TA Firman mendapatkan bola, masih Juan, masih Juan, dan oooh sayang sekali saudara saudara ternyata tendangan Juan meleset memantul ke tiang gawang dan bola pun keluar dari lapangan”, selama di pertandingan cuaca cukup panas, tak ada badai maupun hujan sekalipun. Saat matahari terik,  keringat berceceran, jika dilihat baju basah kuyup karena air dalam, bukan pengaruh luar, bibir terasa gersang, kering bagaikan seorang yang sariawan dan sangat haus. Ketika pertandingan usai, Juan berharap seorang bidadari datang dan memberikan ia segelas air surga yang menyegarkan dunia, ternyata bidadari yang diharapkan datang memberi air berwarna coklat kekuningan dengan kesegaran tingkat dewa, walau yang diberikannya hanyalah segelas ES Teh Manis, namun yang memberikan minuman itu menyegarkan hati dan jiwa, rasa mengantukpun hilang namun wajah sang bidadari itu selalu terbayang.
Ajang anggota dari Polisi-polisian smp 23 datang, Polisi-polisian di smp mereka namakan sebagai FBI –M dan FBI –W.

“hy bro, ke kelas sebelah yok” sapaan yang lumayan aneh, baru saja lantur, sudah mengajak  pergi aja, tanpa salam tanpa pamitan.
“Ngapain Coba ke kelas sebelah?”
“udahlah, ikut aje” jawab santai dari anak yang tak jelas keberadaannya.
Juan tersenyum tipis ketika Neny si gadis ayu menyapanya, sangat heran tapi tak apalah berarti pertanda baik, karena banyak yang sopan kepadanya.
“bentar-bentar, ada yang mau gua tanyain” juan masih penasaran apa sih FBI-M dan FBI-W itu, karena dia selalu aja beranggapan bahwa FBI-M itu karna berawalannya M artinya musuh dan FBI-W itu awalannya W jadi wan bisa diartikan menjadi kawan.
“nanya apa bek?” masih dengan gaya santainya anak-anak yang sok gaul
“FBI-M dan FBI-W itu artinya apaan sih?, kok jadi ngikut-ngikut amerika amerikaan gitu sih?”
“FBI-M itu artinya buat anggota yang cowo jadi dipanggil FBI-M nah kalo FBI-W itu artinya buat anggota yang cewe,Man and Women bek”
“lah, ini kok kesan gengnya jadi ‘’414y 4bi3s’’ hah?”
“yah namanya juga ngikutin, kadang masa-masa smp itu lebih indah pastinya karena teman dan sahabat bek”.

Tiba di kelas sebelah kelas 9-1 tepatnya ditempat Sang Bidadari yang ada di Tengah lapangan siang kemarin. Asti bernyanyi dengan merdunya, dengan suara yang indah SSB(serak-serak basah) senyumnya bagaikan madu, manisnya. Juan bingung mau mengajak bidadari itu bicara atau tidak.

“Jang, gua harus bilang apa ke dia? Gua pengen kenalan dah ama dia” sambil menepuk pundak ajang
“woles bro, coba datengin aja dulu, ngomong dengan santai jangan gugup oke” ajangpun mengedipkan matanya.
“lu homo?, pake kedap kedip- kedap kedip segala” sedikit kesal namun tak apalah.

Berjalan dengan perlahan menuju wanita idaman pria SMP 23 sang wakil ketua osis, Juan selalu memikirkan kata-kata apa yang tepat untuk dikatakan disetiap langkah demi langkah, belajar berbicara dalam hati, sepertinya dia beranggapan aneh pada dirinya, karena dia selalu berfikir bahwa dirinya itu hitam tablo1  yap sangat aneh menganggap ‘dia itu takpantas untukku’ namun karena orang selalu mengatakan “apa salanya mencoba” lalu ia mencobanya.

“hy, lagi apa kamuh?, tdi barusan nyanyi lagu apah?”
“tebak aja lagu apa”

..... sangat cuek, hal yang diinginkan tak sesuai seperti yang diharapkan, namun karna ia sekali lagi ingat kata-kata orang “apa salahnya mencoba” dia tetap berjuang dan terus berjuang walau secuek apapun perempuan itu.

“lagu adele deh kyaknya, bagus yah, pasti pengen jadi artis kamu yah?”
“iyah kok tau sih? Bapak kamu dukun yah?”
“iyah kok tau juga sih kalo bapak aku dukun, berarti bapak kamu dukun juga dong?”
“hahahaha.... lucu kamu ih, nama aku Asti Sartika panggil aja Asti sebelum ngomong  kenalan dulu dong”. Asti mengajak Juan untuk berkenalan

Ternyata memang tak terbayangkan yang kita inginkan tak sesuai dengan kenyataan, yah kata kata itu lagi, sebenarnya sih Juan yang ingin memperkenalkan diri duluan, malah Asti yang lebih dulu memperkenalkan dirinya. Memang apa salahnya si mencoba, akhirnya Juan sadar dengan kata kata itu.

“hahahaha…. Berarti bapak kita sama-sama dukun dong kalau gitu”
“iyah hehe, kamu anak kelas berapa? Belum nyebutin namanya jangan- jangan kamu maling lagi”
“haha, kamu tau aja dasar anak dukun, oea aku kenalin diri aku dulu ya, nama aku Juan TA Firman, anak kelas sebelah anak kelas 8-7”
“lah, itukan kelas anak-anak bandel bahkan yang nyaris tinggal kelas malahan ada yang paket C gara gara tinggal kelas beneran”
“iyah itu kamu tau, aku emang anak bandel, oea aku lupa kamukan anak dukun jadi kamu tau”

Ajang memotong percakapan Juan dengan Asti. Dengan mengajak Juan pulang kembali ke kelas, karena jam masuk kelas sudah datang. Jam pelajaran IPA, pelajarang yang sangat disukai Juan saat ia SMP, dan yang masuk itu bernama pak Cipto, guru yang berkepala boset2  yap, guru favorite di SMP 23. Bapak itu selalu mengatakan bahwa orang tak akan pernah bisa ke bulan, dan dia selalu saja tidak percaya akan adanya niel amstrong, dia selalu berfikir tentang rekaman pendaratan niel amstrong dibulan, sedangkan di bulan tidak ada gravitasi, bagaimana mereka bisa mendarat dibulan pas menginjakkan kakinya di bulan, hal yang sangat aneh dan sulit dipercaya baginya, namun pak Sucipto yang biasanya dipanggil Cipto ini mengajar dengan cara yang menyenangkan, yah tepat sekali pasti kalian udah berfikir bahwa pak sucipto mengajar dengan cara Belajar sambil Bermain. Beliau sangat serius dalam berbagai hal, dalam mengajar, bersosial maupun dirumah.

“Juan maju!!!” saut bapak itu memanggil Juan untuk mengerjakan soal di papan tulis. Soal tentang pertanyaan yang sangat simpel. Yapp, karena pelajaran kelas 2 SMP tentang seorang Niel Amstrong, jadi pertanyaaannya :

“Apakah Niel Amstrong Pernah Mendarat Dibulan? Berikan Alasannya”
Juan menjawab dengan kata-kata yang sangat simpel seperti pertanyaanya
“pernah, tapi hanya bulan buatan saja alias bulan yang ada di studio, Hal ini sengaja dilakukan oleh NASA dan pemerintahan Amerika Serikat untuk menciptakan ketakutan publik dan menyelamatkan imej Amerika yang mulai meredup karena kekalahannya dalam perang Vietnam. Langkah ini juga sekaligus ingin memukul telak Uni Soviet yang kala itu bersaing ketat dengan AS dalam kemajuan teknologi luar angkasa.
“yapp sangat simpel, Rifai Maju!!!” satu persatu siswa lainnnya menjawab pertanyaan yang sama tapi harus menjawab dengan jawaban yang berbeda.
“apanya yang simpel pak” Ajang merasa heran karena pak Cipto mengatakan bahwa jawaban Juan itu simpel, padahal seharusnya itu jawaban yang lumayan panjang pak.


Triiing…. Triiing… Triiing… Triiing… bel yang berbunyi dari kantor sekolahpun berdering sebanyak 4 kali menandakan waktu pulang sekolah telah tiba. Biasanya Juan pulang dengan sepeda BMX dengan warna cat yang mencolok dan pulangnya ditemani dengan sahabatnya yang seorang anggota FBI-M yah si Ajang dengan sepeda gunung yang tinggi hingga membuat kakinya harus jingjit untuk menaiki sepedanya sendiri, walau ketika sesampainya di lampu merah mereka berlawanan arah.

“oi bek, sebelum pulang ikut gua dulu yah, gua disuru ngumpul ama anggota-anggota FBI-M dan FBI-W katanya sih ada rapat ikut yah, ntar pulangnya barengan deh, gua anterin ampe depan Asrama lu bek, trus lu juga bisa ngomong ama Asti gimana Deal?”
“deal, tapi jangan lama yah, ntar kalo telat setengah jam kamar gua dikunciin ama ibu Asrama jang”
“sep dah, nah gitu dong”

Ajang mengajak Juan untuk menemaninya di rapat FBI-M dan FBI-W, walau waktu sangat sedikit, karena Juan harus sampai di Asrama jam 13:15 kalau telat maka Juan tidak dapat masuk Asrama lagi.

“oi Jang cepetan, lama banget sih, dari mana aja ?.... hah”. Satrio sang ketua dari anggota kepolisi-polisian SMP 23 marah atas keterlambatan Ajang.
“oke bos, sabar dikit nape?... bisa kan?”. Sifat biasanya Ajang, mudah kesal dengan orang lain, walau siapapun orangnya.

Asti terlihat disamping Satrio, dan mereka bergandengan tangan, yah kalian pasti udah taukan, udah ketebak ceritanya, pasti si Juan cemburu, tapi sayang sekali Juan tak cemburu sedikitpun, karena Juan tidak melihat adegan tersebut.

“Rio, itu cewe lu?” yang melihat adegan tersebut hanya Ajang seorang, karena rapat sudah selesai, anggota yang tidak tau informasi nonton bareng hanya tinggal si Ajang.
“bukan ini sodara gua” Rio dan Asti bersepupu, ayah mereka kakak beradik kandung.
“ooh. Iya deh boss emang rapatnya apa si?”
“nonton bareng dan cari anggota baru oke!!! Itu misi dari rapat hari ini”

Ajang bingung mau mengajak siapa yang mau gabung ke grup alayers kyak gini, pasti pada tidak ada yang mau, walaupun di grup ini banyak orang orang penting SMP seperti Sapri seorang anak satpam SMP, yah sangat penting, karena kalau saja anggota dari grup ini terlambat maka kami tinggal memanggil sapri anak kesayangan satpam, jadi setiap anggota ini ada yang terlambat pasti tidak ada hukuman maupun permasalahan, karena satpam SMP disini udah di sogok dan di beri ancaman, jadi setiap kami terlambat pasti kami membayar denda se-ikhlasnya, jadi jika satpam itu melaporkan masalah ini ke kepala sekolah, maka kami mengancam ke satpam kalau anaknya terlibat dalam masalah ini, makanya pak satpam yang bernama pak Tono ini takut dengan ancaman dari grup kami, sangat tragis, orang penting lainnya adalah Satrio yang anak DPR, so pasti anak yang memberikan donasi di grup ini paling banyak adalah Satrio, makanya dia itu dijadikan sebagai ketua grup, dan orang penting satu lagi adalah Asti Sartika yapp kalian udah tau seorang wanita cantik, wanita idaman di SMP 23 bahkan se Jakarta barat namanya udah terkenal, ampe ampe anak SMA bela belain dateng ke SMP ini Cuma buat liat dia seorang doang, dan yang pastinya karena dia itu adalah wakil ketua osis. Yapp sebenarnya di SMP ini yang terlalu banyak ambil peranan dan terlalu sering terlihat dalam kegiatan osis itu wakil ketua osis bukan ketua osisnya, ketua osis namanya adalah Ronaldo Novarian Putra : Aldo, cowo yang sok ganteng banget, padahal matanya sipit, aneh dah pokoknya acong banget mukanya, itu dimata para pria seperti Ajang, namun dimata perempuan-perempuan di SMP yah Aldo ibarat Asti tapi versi cowo, yapp sangat bener, di SMP kan sama dengan di dunia, jadi diduniakan lebih banyak cewe dari pada cowo, maka dari itu Aldo terpilih menjadi ketua osis karena rata-rata cewe di SMP memilih Aldo, kaum lelakinya memilih Asti. Akhirnya Asti kalah dengan kekalahan yang tidak memalukan, skor beda tipis 70% : 30%, yapp sangat tipis, selisihnya sampai 20% sekitar 200 orang yang tak memilih Asti. Okay kita kembali ke topik semula, Ajang yang sedang mencari orang biasa yang mau menjadi alay.

Setelah buang air besar selama 30 menit, akhirnya Ajang menemukan inspirasi orang yang ia cari-cari itu di depan matanya, tidak jauh dari pandangan matanya, yaitu si Juan, diakan seorang anak yang lugu, yang mau diajak kemana aja, dengan kacamata yang mirip nobita. Keesokan paginya Ajang berniat nyamperin Ajang di Asrama, walaupun harus menunggu, demi tidak mendapat hukuman dari Rio, karena jika misi grup yang diberikan captain itu gagal, maka yang mengagalkannya akan mendapatkan hukuman, Rio anak orang kaya, tapi dia bukan anak orang kaya seperti di sinetron-sinetron: yapp lugu, idiot, autis, anak mama, anak manja, boros, mudah di akalin, mudah dipalakin. Tapi sayangnya tidak, dia seorang anak orang kaya tapi seperti preman, walau masih SMP tapi dia punya mobil pribadi, dan mobil itu bukan dibelikan oleh ayahnya Cuma Cuma, tapi itu mobil 50:50 sama ayahnya, kami semua yang mendengar cerita itu dari pembantunya, kami semua tak percaya dan terkejut, seumur 13 tahunan udah megang duit 100jutaan ?... dapet dari mana?.... sangat mistery. Namun Satrio Adriansyah ini bukanlah seorang anak yang kekurangan kasih sayang dari orangtuanya tapi dia anak yang sangat mandiri, semua orang tak ada yang percaya ketika ia berjalan kaki yapp percaya kalau dia itu anak orang kaya, karena gayanya yang sederhana dan sifatnya sangat tegas, bersuara lantang, orang menganggap dia anak yang biasa-biasa saja. Yapp. Dulu Alvin pernah gagal melaksanakan misi yaitu meletakkan permen karet di bangku ketua osis, si pria sok ganteng Aldo. Yapp, kita kembali ke topic sebelumnya.

“Juan, Juan, Juan” memanggil dari pintu pagar Asrama sambil menekan tombol bel, teng nong- teng nong- teng nong.
“Juan nya lagi mandi, tunggu yah nak, paling 5 menit itupun g nyampe nak” saut ibu Asrama
“iyah buk”

Selama 15 menit akhirnya keluar juga seorang pria turun dari tangga, menuju pagar Asrama,
“apa Jang?, tumbenan pagi pagi udah dateng, biasanya lu bikin gua telat masuk sekolah, lah sekarang pagi banget?, emang genteng lu bocor lgi, jadinya lu kebangun gara-gara tetesan air hujan yang bocor haha”.
“sialan lu, lu mau ikut kepolisi-polisian itu g?”
“lah nape ngajak gua?.. knape harus gua?... kenapa g anak kelas laen aja atau orang laen kek?”
“yah Cuma lu doang yang ada di fikirian gua, lu kan temen deket gua, masak sih gua ikut gitu-gituan, sedangkan lo g, katanya jadi temen tuh harus setiakawan”
“iya deh gua ikut, tapi jangan lupa hadiahnya, tolong comblangin gua ama Asti oke” Juan membalas kedipan mata yang kemarin itu
“ lu homo?, apa lu bencong?, pake kedap kedip segala, hahaha mampus lu, kebales kan itu kata kata lu sendiri, senjata makan tuan”
“iya iya, gua ikut ikut ikut dan ikut okay…. Okay okay, ngga usah bilang gua homo, jijik dengernya”.

Mereka berdua tertawa lepas, yapp, benar sekali mereka seperti kakak beradik yang memiliki sedikit sifat yang sama. Akhirnya misi sukses anggota kepolisi-polisian udah bertambah menjadi 17 orang.

“Rio, ini anggota baru kita” sambil menepuk pundak Juan.
“oh ini anaknya” Rio terlihat heran melihat Juan.
“oke lah bos, ane masuk kelas dulu” sambil mengajak Juan untuk masuk ke kelas

“lu kenape bek?, kok cengengesan gitu” melihat sifat Juan yang terlihat terlalu senang.
“yah seneng aja bisa masuk grup aneh kyak gini” senyum – senyum sendiri.

Sesampainya jam istirahat Tafal mengajak Juan dan Ajang ke kantin, menghadiri rapat.

“oke, gua Satrio Adrian ketua grup ini mengajak kalian semua nonton bareng plus makan malam bareng, buat merayakan kesuksesan anggota-anggota kita, yang semuanya masuk dalam 10 besar dan punya prestasi dibidangnya masing masing, terserah mau nonton apa, yang penting waktu makan tiba semuanya harus ngumpul, dan semuanya harus siap buat nunjukkin bakatnya masing-masing, sekian terima kasih, dan silahkan kembali ke aktifitasnya masing masing, wasalam”. Pidato yang sangat pendek, untuk mengajak semua anggota grup berkumpul nanti malam.
“intrupsi, kalo pidato yang bener dong, jangan singkat padat tapi tidak jelas kyak gitu, 5 w 1 h nya mana?, dimana?, kapan jam berapa?, bagaimana kalo tidak bisa?, siapa-siapa saja yang dapat prestasi? Hah?”. Vandy memprotes pendapat sang ketua yang menurutnya itu tidak jelas
“cari aja sendiri jawabannya, yang penting kalo tak datang dalam acara nanti malam bakalan dapet hukuman di hari seninnya”. Rio mencawab dengan ancaman yang cukup santai dari dia.

“ngumpulnya di tempat biasa, jam 5 sore udah ada di mall biasa juga, dan sampe jam 5:30 kita jalan-jalan, terserah mau belanja atau ngapain, yang penting jam 6:00 alias maghrib semuanya udah istirahat, sampai jam 6:30 kita ngumpul lagi mutusin film apa yang bakalan di tonton nanti, sampe jam 9 lewat semuanya udah sampe di club biasa, club 23 community”. Asti menjawab semua pertanyaan Vandy”.

Semua anggota akhirnya kembali ke kelasnya masing masing, setelah 10 menit, bel pulang pun berbunyi, menandakan bahwa sedang ada rapat di kantor, dan murid di sekolah diharapkan untuk segera pulang, hal yang sering kali terjadi di SMP yang sedang berkembang ini, yang ingin meraih SSN, jadi kesibukan guru-guru demi mencapai agreditasi A dikantor membuat para muridnya sendiri ketinggalan pelajaran, perbuatan yang sangat salah, seharusnya guru-guru di SMP itu mengajar muridnya dengan kualitas yang sangat terbaik agar siswa-siswinya bisa meraih prestasi dibidang apapun, mau olahraga, seni maupun sains, jadi ketika siswa-siswinya berprestasi di tingkat kota maupun provinsi apalagi tinggat internasional so pasti nama sekolahnya akan naik dengan prestasi muridnya sendiri, tak cuma hanya SSN(Sekolah Standar Nasional), jika siswa itu banyak yang mencapai perlombaan tingkat internasional pasti pemerintah akan membuat sekolah itu menjadi SBI(Sekolah Berstandar Internasional). Yapp, saatnya kita kembali ke ceritanya.

Karena jarak dari sekolah ke Asrama lumayan jauh, jadi Juan sering berhenti sejenak diwarung pak Joko, yap sebuah warung yang memakai nama ayahnya tanpa izin. Dan ketika peristirahatan diwarung pak Joko sambil memesan segelas air putih dingin Juan bertemu dengan bidadari es teh manis, yapp Juan mencoba memikirkan kata-kata apa yang tepat buat dikatakan ke Asti, setelah air putih dingin habis Juan mulai mendekati Asti.

“hy, lagi ngapain kamu disini As?” masih dengan kegugupan yang sudah mulai terkendalikan
“lagi duduk duduk aja sih lebih tepatnya lagi nongrong ajah sambil ngerumpi nih ama Firdha ama Putri juga sih”. Masih dengan sifat cuek biasanya.
“iya deh, sama lah kalau gitu”
“hah?, lu emangnya ngerumpi ama siapa coba? Katanya sama”
“ngerumpi sama hati gua”
“hahaha, iya dah ngerti gua, udahlah g usah gugup juga kali bek, oea kira-kira ntar malem lu mau nonton film apa? Hmmp” Asti mulai senyum.
“Twlight, gimana? Keren tuh filmnya romantis-romantis gitu, bahkan ada actionnya segala lgi”
“ya elah bek, itu mah film engga realistis banget, di film itu semua pemerannya pasti ganteng-ganteng, cakep-cakep, dan pastinya g ada yang jelek bek”
“jadi setiap film itu harus ralistis gitu? gimana kalo harry potter aja?”. Karena sudah terbiasa dengan kegugupan, jadi perasaanpun sudah kembali ke oranglainnya, walau tinggal detak jantung yang berdetak kencang dan tidak bisa dipelankan kecepatan detakannya.
“sama aja, itu juga film g realistis juga bek,  masih dengan pemeran yang aktornya keren-keren semua, gimana kalo film kambing jantan aja?”
“ha? Itukan film dari novel bego yang pernah dibeli kakak gua ampe dia ngompol bacanya, kasur dikamar jadi bau pesing dah gara-gara kakak sepupu gua itu dulu, by the way, novel itukan aneh banget. Seorang penulis yang buka aibnya bahkan aib keluarganya sendiri, contohnya kyak ayahnya yang kurapan gitu, trus harus ganti celana dalam setiap hari, kalo bagi kaum pria kyak gua itu lucu banget, tapi ngga tau menurut kaum wanita itu kyak gimana, pokoknya gua dan kakak gua kalo baca tuh novel bareng-bareng pasti ketawa lepas, gua sangat salut ama penulisnya Raditya Dika itu”.
“jadi lu udah pernah bacanya bek? Kece dah lu, selera kita sama juga deh, oea kita blum tau alamat masing- masing dan panggilan yang passnya apa? Dan kemarin ketika kita blom siap kenalan udah dipotong aja ama si Ajang,? Sampe-sampe gua lupa nama lu kan, haha”.
“lah ampe-ampe lupa nama gua segala, haft… nyebelin lu,  nama gua Juan TA Firman, secara resmi dengan akte kelahiran, surat kelahiran, kartu keluarga dan kartu tanda siswa gua dipanggil Juan, tapi secara ilegalnya gua dipanggil Bek, karena gua dulu waktu sd sering main bola, dan gua jadi pemain belakang, yapp di depannya kiper, biasa dipanggil s-bek, tapi karena gua kurang tau main bola jadi gua dipanggil bek, bek dan bek, ditelinga gua bek, g cowo g cewe manggil gua bek, yah gitu dah, sangat dramatis dan aneh banget”
“haha, kocak bener dah lu, haha. Nama gua Asti Sartika nama yang aneh tapi gua bersyukur karena alm.papah yang ngasih nama Sartika, jadi gua sangat seneng dan selalu inget pemberian nama ini, walau sampe sekarang gua ngga tau apa itu artinya Sartika”.
“oea udah mau jam 1 siang nih, gua harus pulang dulu yah okay, besok kita sambung lagi Asti” dengan sengaja Juan melepas kacamata hanya untuk mengedipkan matanya ke hadapan Asti.
“okelah kalo gitu, lagian juga ntar malem kita kan ketemu lagi okay.”

Yapp sesampainya Juan di Asrama sudah jam 13:30 (jam setengah dua siang) artinya Juan sudah terlambat lima belas menit, Juan merasa senang, walau hukuman sudah ada di hadapannya.

“dari mana aja kamu nak? Kok terlambat sih? Ibukan udah bilang kalau kamu terlambat pasti ada hukumannya walau dengan alasan apapun itu, jadi kamu harus membersihkan jendela kaca, mengepel, menyapu, pokoknya kamu harus membersihkan dan merapihkan semua yang berada di lantai dua ini. Sebelum kamu menyelesaikannya, kamu harus makan dulu yah, tanpa alasan, tanpa eluhan, Laksanakan!!! Okay”
“iyah buu”

Dengan muka yang pucat, dan letih ia tetap akan melakukannya, karena orang tua satu- satunya di kehidupannya saat itu adalah ibu Asrama, tanpa ayah, tanpa mamah. Lantai yang coklat, dinding yang berdebu, kaca yang kotor. So pastinya sangat melelahkan, tapi dia harus menyelesaikannya dalam waktu 1 jam kurang, karena dia harus menyisihkan sisa waktunya sebelum berkumpul dimall nanti sore dia harus menyelesaikan tugas sekolah yang harus dikumpulkan senin nanti.
Setelah semua pekerjaan selesai, akhirnya Juan mulai berangkat, sesampainya dipintu pagar ternyata ada beberapa wanita yang memakai helm dan menggunakan sepeda motor untuk menjemputnya.

“Juan kamu bisa bawa motor g?” seorang wanita yang memakai helm menanyakannya.
“tau sih, tapi cuma taunya bawa motor metik doang, kalo motor gigi, atau kopling ngga bisa”
“yaudah, ini kan motor metik, bawa yah, ni helm buat kamu, kita ke bioskop bareng.”

Ketika berboncengan, ternyata juan baru menyadarinya bahwa wanita yang ia bonceng adalah Asti Sartika wanita yang sangat ia idamkan.
"Ngapain kamu kok jemput aku sih?" Juan bertanya.
"Yah biar barengan, soalnya kata si Ajang Asrama kamukan sejalan ama Asrama aku, jadi gpp kan? G marahkan?"
"Yaudah deh gpp kok"

Sesampainya didepan mall, menunggu semua anggota grup datang, absen pun sudah di tanda tangani, dan akhirnya saat yang tidak dinantikan, Asti dan Juan memilih tempat yang sama yaitu timezone, dari game meraih koin, game balap sampai ke game mendapatkan boneka, walau Asti selalu gagal mendapatkan boneka, hingga menghabiskan 50 koin Asti tetap saja gagal, ketika mencobanya.

"Boleh g kasih gua minjem 3 koin untuk dapetin nih boneka Teddy Bear?"
"Boleh emangnya bonekanya buat siapa?"
"Buat orang yang gua sayang lah"
"Iya deh, nih koinnya" Asti merasa pucat dengan yang dikatakan Juan, Asti memberikan koinnya.
"Nih coba liat" memperlihatkan aksinya. Juan menekan tombol dan kursornya untuk menggerakkan mesin tangan otomatis yang berada di dalam kotak boneka.

Koin pertama gagal, koin kedua gagal, dan akhirnya koin ketiga juga gagal.
"Kok gagal semua sih? Katanya bisa?" Asti mulai kesal karena Juan selalu saja gagal.
"Nih koin yang terakhir" ternyata Juan memperlihatkan koin terakhirnya yang terletak di telinga kanannya.
"Itu koin dari siapa?"
"Koin dari orang yang gua sayang". Juan tersenyum melihat Asti.
"Ahg bodo amat, mau orang yang lu sayang kek, mau orang yang lu cinta kek, gua ngga peduli" dalam hati Asti merasa penasara 'siapa sih orang yang ia sayang itu'.

Setelah mesin itu digerakkan akhirnya Juan mendapatkan boneka teddy bear yang bewarna biru.

"Yesss, dapet kan akhirnya, makasih koinnya" Juan tertawa lepas.
"Iyah, slamet yah udah berhasil" bukannya merasa senang Asti malah merasa sedih, karena Juan berhasil mendapatkan kado untuk orang yang Juan sayangi.

Setelah beberapa lama menunggu semua anggota grup berkumpul, akhirnya Rio mulai berpidato

"Oke semuanya anak alayers yang ada disini harap segera ke ruangan bioskop yang dituju, dan misi kita pada hari ini adalah mempresentasikan film yang telah kalian tonton, sekian terimakasih, wasalam"

Pidato yang sangat singkat tanpa ada intrupsi, dan pertanyaan sekalipun.
Juan berfikir, apa yang akan ia presentasikan dari film yang ia tonton "Kambing Jantan".

"As, apa nih yang kita bakalan presentasiin nanti? Apa kita presentasiin tentang celana dalam ayahnya raditya dika? Apa percintaan antara Kebo dengan Kambing, dua jenis binatang Qhurban yang tak akan di sembelih ketika lebaran Haji?"
"Hahhaha, ada ada aja lu bek, udahlah tenang aja biar gua yang presentasiin nanti oke" Asti tersenyum sambil mengkedipkan matanya.

Namun saat mereka sampai di kursi, tak ada satupun kursi yang kosong untuk bisa duduk bersebelahan, yang ada hanyalah kursi yang sendiri-sendiri. Akhirnya mereka menonton dengan jarak yang lumayan jauh antara 5 kursi penonton, jadi mereka tidak bisa menonton sambil berbicara.
Setelah film selesai akhirnya mereka bisa berbicara juga
"Gimana filmnya romantis ngga?" Asti memulai pembicaraan
"Yah enak sih tapi sayangnya gua ngga duduk disamping orang yang gua sayang"
"Emang siapa sih orang yang lu sayang itu?"
"Elu : Asti Sartika" Juan sambil memberikan boneka yang ia dapatkan ketika main game tadi, boneka teddy bear bewarna biru.
"Jadi lu mau apa?" Asti sok cuek, padahal hatinya merasa senang dan terkejut.
"Gua suka ama lu, sayang ama lu, jadi lu mau ngga jadi pacar lu?" Berbicara dengan  gagap.
"Kok lu jadi kyak azis gagap aja sih, gimana yah gua pikir dulu"
"Gua tunggu sampe 2 menit" karna Juan berkata selama dua menit.
Dan akhirnya Juan di....
"Gua mau jadi pacar lu kok" mengatakan dengan cepat, namun berbisik ke telinga Juan sambil mencium pipi kiri Juan.

Yapp, kyak di film-film, so pasti pipi Juan merah dan ngerasa surga ada di depan matanya.
Selama perjalanan menuju club mereka selalu berbicara satu sama lain, membicarakan hal yang tak penting dari
Tanggal Lahir kamu?
Alamat rumah kamu?
Makanan apa yang kamu suka?
Hobby kamu apa?
Dan masih nanyak lagi pembicaraan yang tidak penting tetapi menjadi penting untuk dibicarakan. Sesampainya di club, mereka memesan makanan dan minuman yang sama dengan tempat duduk yang bersebelahan.

Akhirnya sampai di tahap presentasi, semua anggota grup mempresentasikan apa yang anggota- anggota itu tonton.
" Di kambing jantan seorang cowo yang sangat humoris kuliah di australia dan menjalani kisah percintaan LDR bla, bla, bla .... Jadi kesimpulan dari film ini adalah tentang Long Distance Realitionship yang 98% pasti gagal." Asti mempresentasikan film yang sangat aneh. Namun mayoritas anggota hanya tertawa ketika Asti mempresentasikan film yang aneh itu.

Sekarang kehidupan keseharian Juan di sekolah hanyalah pergi ke kelas dimana Asti berada kelas 9-1, Ajang hanya sebagai teman pulang barengnya, tapi sayang sekali, karena Asti sangat di sukai banyak pria di SMP, hubungan percintaan mereka selalu saja menjadi bahan perbincangan anak-anak yang raja gosip dan yang sangat Up-to-date di SMP 23, bahkan sangking terkenalnya hubungan mereka menjadi Hot News Mading Sekolah. Sangat tragis, berita panas itu berjudul "Pelet Sibuta Terhadap Putri Kerajaan". Sangat tragis, si Juan dianggap sebagai sibuta, namun gosip-gosip dan berita-berita aneh yang beredar tidak mempengaruhi hubungan mereka.
Pada akhirnya, orang yang menghinanya, mencemoohkannya, menjelek-jelekkannya maupun mengejeknya kelelahan dengan sendirinya, karena menurut Asti orang yang menghina kekurangan orang lain siapapun itu, baik buruknya berarti tandanya orang itu perhatian terhadap orang yang ia hina, karena ia telah meluangkan beberapa waktunya untuk berfikir mencari tahu apa yang kurang dalam orang lain tersebut. Walau orang lain selalu saja mengatakan perkataan yang sama “Asti, Kenapa sih lu mau ama yang begituan?” dan Asti hanya menjawab dengan bahasa gaul yang sangat hits pada tahun itu “Emangnya masalah buat LO> so masabulloh!!”.

Terkadang kita harus mendengar perkataan dan penilaian orang lain, namun terkadang kita juga harus bisa menilai baik buruknya sesuatu itu dengan keyakinan kita sendiri.